Jumat, 27 Desember 2013

Aturan Desain Kenegaraan

Setiap negara memiliki aturan sendiri dalam pembuatan desain. Yang pasti dalam pembuatan desain, bahwa desain harus original dan tidak melanggar hak cipta. Sebuah desain tidak boleh menyindir suatu ras, agama, ataupun membuat suatu kelompok tersinggung. Sebuah desain harus dibuat sebaik mungkin agar dapat diterima dimasyarakat, dan jangan sampai mengganggu keamanan maupun ketertiban.

Disini saya akan membahas sedikit tentang aturan desain kenegaraan. Saya akan membahas aturan desain kenegaraan dari negara Indonesia, Australia, dan Thailand.


Indonesia

Di Indonesia pembuatan desain sebuah bungkus rokok hanya mencamtumkan tentang peringatan kesehatan atau bahaya dari penggunaan rokok. Namun kini mulai diatur menurut beberapa peraturan pemerintah.

Dari blog kawan saya, lengkapnya seperti ini :
"Permenkes No 28 Tahun 2013 membatasi iklan, promosi, dan sponsorsip rokok. Pembatasan iklan akan dilakukan di seluruh media cetak maupun elektronik. Pembatasan iklan rokok secara umum sebenarnya sudah diatur dalam PP 109/2012. Pada peraturan ini dalam bungkus rokok harus mencantumkan peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan tulisan, minimal 10% dari total durasi iklan atau 15% dari total luas iklan.
Iklan juga tidak boleh menampilkan wujud rokok, mencantumkan nama produk sebagai rokok, menyarankan rokok, menggunakan kalimat menyesatkan, menampilkan anak, remaja, wanita hamil, atau tokoh kartun. Iklan rokok juga harus mencantumkan 18+ sebagai usia yang pantas untuk merokok. Untuk televisi penayangan iklannya dibatasi hanya pukul 21.30 sampai lima pagi. Sedangkan untuk media teknologi informasi, aksesnya hanya untuk usia di atas 18 tahun."

Adapun sebuah artikel yang mengatakan :
"Peraturan Pemerintah (PP) No.109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan melarang produsen rokok mencantumkan kata "Light", "Ultra Light", "Mild", dan "Extra Mild" pada produk.
 
Menurut ketentuan dalam Pasal 24 PP tersebut, produsen rokok juga dilarang menggunakan kata "Low Tar", "Slim", "Special", "Full Flavour", "Premium" dan kata lain yang mengindikasikan kualitas, superioritas, rasa aman, pencitraan, kepribadian, ataupun kata-kata dengan arti yang sama."


Thailand

Di Thailand penjualan produk rokok dibatasi secara tegas, bahkan pada desain bungkusnya menggunakan gambar-gambar mengerikan, dampak yang dapat ditimbulkan oleh rokok.


Australia

Australia mengeluarkan peraturan unik bagi perusahaan produsen rokok dan perokok aktif. Salah satunya adalah pada desain bungkus rokok tersebut dilarang menunjukan merk, logo, desain, atau warna perusahaan rokok. Bungkus rokok akan dihias seragam, dengan menampilkan gambar daun zaitun hijau, dan warna seperti hijau lumut. Gambar dan peringatan bahaya merokok menempati 75 persen dari bungkus rokok di bagian atas, depan, maupun belakang. Sedangkan merk dan varian rokok ditulis dengan huruf kecil di bagian bawah. Selain itu, foto-foto menunjukkan akibat dari  merokok juga akan disebar di tempat umum. 


Sumber :

Bagaimana Pengaruh Sosial Desain terhadap Usia

Hay guys, saya muncul lagi. Setelah kemarin saya membahas tentang "Penggunaan Desain dan Warna serta Efek Sosial yang ditimbulkan. Kini saya akan membahas tentang "Bagaimana Pengaruh Sosial Desain terhadap Usia". Tanpa berlama-lama mari kita mulai saja pembahasan ini.




Apa itu sosial desain?

Desain memiliki banyak definisi dan istilah ini untuk tujuan yang sangat berbeda diseluruh dunia. Dalam dunia desain, sosial desain dapat diartikan produk dan jasa. Dan dalam dunia sosial, sosial desain merupakan penciptaan realitas sosial, desain dari dunia sosial.



Pengaruhnya terhadap usia


Sangat banyak sekali desain didunia ini, tapi setiap desain tersebut memiliki maksud dan tujuan yang berbeda. Seperti pesan yang ingin disampaikan, kepada siapa pesan tersebut dituju. Jadi kita tidak bisa sembarangan dalam membuat desain.

Disini saya akan membahas lebih dalam tentang kepada siapa pesan tersebut dituju. Pengguna sosial desain beragam, sehingga saya disin akan membaginya berdasarkan usia. Kita akan membaginya menjadi usia anak-anak, remaja, dan orang tua. Berikut pembahasannya, pengaruhnya dan contoh-contohnya.

Target Pertama : Anak-anak



Usia sekitar 5-12 tahun. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang sederhana, berbau imajinasi, warna-warna cerah dan bentuk-bentuk atau karakter yang lucu. Gunakan jenis, ukuran, dan warna font yang unik agar anak-anak tertarik, tidak cepat bosan membacanya, dan juga dapat menumbuhkan minat baca anak sedari dini.
Contohnya adalah buku cerita atau buku bacaan anak. Kebanyakan buku bacaan yang dibuat untuk anak-anak berisi lebih banyak gambar daripada tulisannya, serta dengan penggunaan warna-warna cerah yang mencolok dan menarik bagi mereka. Tulisannya pun dibuat dengan jenis font yang lucu, tidak kaku, dengan ukuran yang relatif besar. Materi yang disampaikan-pun masih sekitar dunia dongeng, cerita fabel, cerita rakyat dan semacamnya yang berguna untuk meningkatkan imajinasi ank tersebut.


Target Kedua : Remaja

Usia sekitar 12-22 tahun. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang simpel, tidak terlalu berlebih dalam hal gambar dan warna. Karena tingkat pengelihatan pada usia ini masih relatif bagus, jadi tidak terlalu masalah dengan jenis atau ukuran font yang digunakan, namun untuk menghindari kebosanan saat membacanya, gunakan sedikit gambar-gambar yang menarik untuk membantu imajinasi.
Contohnya adalah novel. Sebagian remaja yang gemar membaca biasanya lebih memilih novel sebagai buku bacaanya, walaupun melibatkan sedikit gambar, tapi cerita dalam novel tersebut dapat meningkatkan imajinasi dan tatacara penulisan serta penggunaan bahasa yang baik dan benar.


Target Ketiga : Orang Tua

Usia mulai dari 22 tahun dan seterusnya. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang simpel dan sederhana, tidak bertele-tele dan langsung kepada pembahasan inti masalah, juga hal-hal yang berbau tentang kenyataan atau masalah-masalah sosial yang terjadi. Pemilihan warna atau desain tidak terlalu dipedulikan selama warna dan desain tersebut dapat dimengerti. Karena tingkat pengelihatan yang sudah mulai berkurang, maka gunakanlah jenis dan ukuran font yang standar, simpel, jelas, dan agak besar agar mudah dibaca.
Contohnya adalah koran. Walaupun terkesan banyak tulisan, namun materi dan gambar yang disajikan di koran adalah kenyataan. Hal ini disukai oleh orang tua karena mereka bisa tetap tahu tentang perkembangan zaman dan hal-hal yang terjadi di sekitar hanya dengan membaca saja.


Jadi kesimpulannya, untuk membuat sebuah desain, kita harus tahu dulu untuk siapa desain tersebut ditargetkan.



Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Social_design
http://mojomakearocket.blogspot.com/2013/12/penggunaan-sosial-desain-berdasarkan.html

Kamis, 26 Desember 2013

Penggunaan Desain dan Warna serta Efek yang di Timbulkan

Kali ini saya akan membahas tentang "Penggunaan Desain dan Warna serta Efek yang di Timbulkan". Saat ini penggunaan desain sangat cepat, hampir di setiap hal desain ada dan desain ini berhubungan dengan penggunaan warna. Desain yang bagus adalah desain yang menggunakan warna yang pas pada desain yang dibuat agar desain terlihat menarik dan diperhatikan oleh masyarakat.






Efek yang ditimbulkan Desain dan Warna

Pemilihan sebuah desain dan warna dapat membedakan selera dan derajat bagi sebagian orang. Orang yang memiliki banyak uang, biasanya cenderung membeli suatu benda berdasarkan kualitasnya, dan kualitas yang saya maksud disini adalah tingkat keindahan atau desain dari benda tersebut. Misalkan saja sebuah rumah, ruangan, kendaraan, aksesoris, mainan ataupun pakaian dengan desain yang biasa atau sederhana, namun dengan penggunaan warna yang tepat, akan menaikkan harga jual, kualitas dan nilai seni atau keindahan dari barang-barang tersebut. Singkatnya, semakin bagus desainnya,  maka semakin mahal pula harganya.

Terkadang pun suatu desain dan warna bisa terlihat tidak bagus dimata orang-orang. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, bisa karena selera setiap orang itu berbeda dan bisa juga karena ada sebagian orang yang tidak biasa melihat desain tersebut sehingga terlihat asing bagi mereka. Jadi dapat kita lihat bahwa sesuatu yang mewah pun tidak selamanya akan terlihat bagus dan tidak selamanya yang sederhana itu akan terlihat biasa-biasa saja, karena setiap orang memiliki seleranya masing-masing.

Pemilihan warna juga sangat penting dalam kehidupan. Seperti halnya tempat bermain anak-anak yang diberikan konsep warna hitam bukan warna cerah dan bervariasi, maka hati dan wajah sang anak pun tidak akan menunjukkan bahwa dia bahagia. Sebab seorang anak kecil itu belum bisa belajar berfikir, yang mereka tahu yaitu suasana disekitarnya bisa membuat ia merasa nyaman dan bahagia. Jadi menurut saya, usia seseorang pun bisa menunjukkan warna yang dia sukai.

Sumber :